Dulu aku bilang aku ingin lihat kamu bahagia
Lihat kamu senang. Happy. Ga galauin hal yang gak perlu di galauin.
I told you to go find someone else to cheer you up
And said that seeing you happy is a simple happiness to me.
And when you eventually find one,
Turns out there's something ridiculously ache stabbed right to my heart
Aneh.
Atau am i being hypocrite?
Kenapa aku bukannya merasa seneng tapi malah sakit dan sedih?
Hey you finally being happy, right?
That's (supposed to be) the point.
But i guess, -(At least for me)-
Not.
Selasa, 09 Februari 2016
Selasa, 26 Januari 2016
Found out
Kepo pangkal kratak hehe
Just found out that you changed your profile picture with photo of a girl. Her.
So you guys officially a couple or what? :)
I'm happy for you I really do.
Sedih? Hancur? Ngga usah dideskripsikan lah ya gimana rasanya. Yang pasti fakta itu bikin aku jam 9 malam pergi ke rumah carin sambil nangis sepanjang jalan.
Drama eh? Pretty much yes. Tapi kamu pernah ngerasainnya juga kan? Cekit-cekitnya cuma karena lihat foto...
Ingetlah sakitnya gimana.
So don't judge me hehehe.
I'm happy for you I really do.
Jadi kamu putuskan buat kembali ya..
Mungkin kamu sekarang nyadar bahwa dia ternyata ngga seburuk yang selama ini kamu ceritakan ke aku
Mungkin dia sudah berubah
Mungkin dia bisa ngasih apa yang belum bisa aku kasih
Mungkin dia lebih bisa nerima semua sifat dan kebiasaanmu
Mungkin dia typical cewek yang ngga perlu kamu insecure in lagi kalo ketahuan sama temen-temenmu. Entah kalian temenan atau more than that
I know she's pretty and talented and caring so yah, no further reason needed.
I'm happy for you I really do.
Kalau memang kamu sekarang sama dia, jagaen dia yang bener. Jangan dikasarin. Jangan disia-siain cuma karena kamu masih mengharap sama yang kemarin. Jangan mikir dia terlalu baik buat kamu terus kamu tinggal lagi.
You deserve to be happy. It's just depend on yourself whether you let yourself to be happy or not.
If you happy with her, go for it.
And i'll be happy too. Sooner or later.
Dan suatu hari kita akan ketemu, tersenyum satu sama lain dan ketika aku bertanya "gimana? Sudah bahagia?" Kamu akan tersenyum seraya menjawab "sudah."
☺
Senin, 25 Januari 2016
cycle
cycle
noun
\ˈsī-kəl\
a set of events or actions that happen again and again in the same order : a repeating series of events or actions (Merriam-Webster)
lucu bagaimana setahun belakangan ini semuanya kerasa seperti siklus. siklus dengan pola yang sama. semua selalu diawali perasaan kecewa dan marah. lalu ada jeda kita ngga komunikasi sama sekali. saat jeda itu terjadi sub-siklus dimana :
1. satu minggu dua minggu pertama aku bisa hidup tanpa kamu on daily basis
2. lalu aku masuk fase kangen. mulai ngerasa ada yang hilang.
3. akhirnya re-think. mikirin ulang apa yang terjadi kemarin. dan berakhir memaafkan apa yang sudah bikin kecewa. memaafkan kamu.
dan aku ingin ada kamu lagi di keseharianku
lalu pada akhirnya kamu muncul lagi. dan semuanya kembali as if ga ada apa-apa sebelumnya.
udah 3 kali ya kayak gitu? dan aku selalu ngga bisa menahan diri buat ga respon ketika kamu dateng lagi. krn saking kangennya...
Tapi untuk kali ini, aku ngga yakin kamu bakal kembali lagi.
sebenernya aku malu. sama temenku, sama diriku sendiri. kenapa selama ini ngga bisa teges dan selalu lemah sama kangen. And above all: kenapa aku masih baper padahal sudah sekian bulan berlalu sejak kamu bilang dengan jelas kalo perasaanmu ke aku udah zero. udah ga ada.
tapi aku belum
Back times, I used to have hard crush on this particular guy, for two years. Padahal ngga ada komunikasi apapun, ngga ada jalan bareng, literally nothing. See? Dua tahun. Apalagi ke kamu yang banyak kenangannya.
Call me pathetic or what, mungkin memang kita kenal belum lama. Mungkin menurutmu ini semua ngga berarti apa-apa dan ngga ada apa apanya dibanding sama sejarahmu yang bertahun-tahun. Tapi dari sisi aku, dari sudut pandangku, kamu orang yang nggak bisa dilupakan begitu saja. Kamu banyak ngelakuin hal yang baru pertama kalinya aku alamin.
Kamu itu berkesan buatku.
That's why perasaanku ke kamu sulit hilang.
And that's why, rasanya aku ngga kuat lagi untuk selalu ada buat kamu. Aku ngga kuat kalau harus diruwet sama kamu tentang orang yang sama. Berulang-ulang...
Aku ngga kuat kalo harus nerima perlakuan kasarmu in the name of friends whatsoever. Mungkin emang kamu udah nganggep aku temen bgt sampe sikapmu ke aku sama kayak ke temen2 cowokmu. Tapi just in case kamu lupa, aku ini tetep perempuan. Dan,
Aku sayang sama kamu, banget.
Sebagai temen, aku sedih kalau kamu sedih. Aku seneng kalau kamu ngga galau lagi dan bisa happy. Aku seneng ngelihat kamu tersenyum. Dan aku marah ngelihat kamu diperlakukan ngga adil dan seenaknya. Semua yang aku rasain dan aku lakuin ke kamu tulus dari hatiku yang paling dalem. Aku ngga mengharap apa-apa lagi. I know I can't and i don't have any single chance anymore. Aku sadar diri kok
Aku ini ngga cantik, ngga pinter, dan ngga hits. Orang-orang ngga langsung pingin berteman sama aku pertama kali ketemu aku. Apa hal yang bisa aku berikan ke teman-temanku kalo ngga kebaikan? Aku, ngga pernah minta kamu melakukan hal yang sama. Aku ngga minta kamu baik-baikin aku.
Aku cuma minta satu : dihargain.
Tapi kenapa sulit untuk ikhlas ketika kamu dengan terang-terangan nunjukkin kalau kamu malu kelihatan berteman sama aku?
Sadar ngga kalau kamu ngga bisa bersikap biasa dan ngga bisa nganggap aku seperti temanmu yang lain?
Kalau memang kamu malu ya jangan ajak aku keluar hehe simpel toh. Daripada sampe keluar omongan "demi imageku" Wew, memang imagemu langsung jelek kalo ketahuan jalan sama aku? :)
Inget juga ngga ketika aku tanya kenapa kamu ngga mau temen2mu tahu kalau lagi keluar sama aku, dan jawabanmu karena fisikku? Katamu soalnya aku jelek dan item wkwkwk. I know that was one hella joke. Aku ketawa kok. Kalo orang lain mungkin ga keberatan, mungkin ga peduli. Tapi kamu bayangin ngga kalo kamu punya perasaan ke orang tapi kamu digituin? Sakit he rasanya :) banget...
Salah ngga kalau aku sampai mikir "aku udah rela kalau cuma bisa dengerin curhat dan unek-unekmu, bantuin kamu kalau lagi susah, ada disaat kamu butuh, walaupun aku bukan siapasiapamu. Walaupun aku cuma mentok jadi temen. Tapi apa kamu nganggap aku temen? Karena setahuku bukan gitu caranya memperlakukan teman...."
Ditambah lagi, kamu masih minta tolong aku ngelakuin hal yang ada hubungannya sama dia. Keinsecure-anmu bikin kamu bisa minta aku berkorban. Aku itu suka sama kamu. Tapi kamu nyuruh aku ngehapus hal-hal yang bisa buat aku bisa sedikit tersenyum -in this case chat kita-, karena kamu takut akan sesuatu yang sebenernya ga akan terjadi. Dan masih banyak hal-hal annoying lain yang kamu lakuin kayak ngomelin aku, marahin aku, bete ke aku dan itu semua ada hubungannya sama dia wkwk.
Jadi salah ngga kalau akhirnya aku emosi dan marah?
Tapi aku ngga bisa bilang penyebab aku emosi. Mungkin di pikiranmu cuma "luapowes arek iki" ya kan?
Padahal aku tahu kamu pernah ngalamin hal yang sama. Ngalamin ngga dianggep sama orang yang kamu sayang demi orang lain. Dan aku tahu kamu sakit, kecewa, dan marah. Karena kamu cerita semuanya ke aku.
Maka dari itu aku ngajak kamu ketemu. Aku mau ngomong seeemuanya wes literally semuanya. Dan kalaupun nanti setelah kamu denger unek-unek dan penjelasanku kamu gakmau temenan sama aku lagi, at least aku sudah lega kamu tahu. Aku bisa misah dengan tenang.
Tapi kamu gakmau wkwkw.
Jadi yasudah. Aku mutusin buat back-off. Ternyata aku ngga bisa tetep berperan sebagai "teman" padahal perasaanku ke kamu masih belum sepenuhnya hilang. Ternyata sakitnya masih unbearable. Memang lebih baik aku kurangin, supaya aku ngga kebanyakan marah2, ngomel gak jelas ke kamu, dan ngga lagi bikin drama chat puanjaang setiap kali aku marah hehehe.
.
.
Dulu, aku pernah keceplosan ngomong " masio kon jahat ambek aku gausah mbok kongkon yo kon tetep tak dungakno"
Iya aku berdoa sama Allah supaya kamu selalu sehat, cepet bahagia lagi, ngga galau lagi dan supaya kamu bisa menemukan orang yang bener-bener bisa bikin kamu happy. Orang yang bisa kamu banggain didepan temen-temenmu, yang bisa mengerti kamu luar dalam, yang bisa pengertian sama semua kebiasaanmu. Yang ngga akan nyakitin dan bikin kamu kecewa.
Dan satu doaku lagi ke Allah,
Semoga aku ngga galauin kamu lagi. Dan bisa ngilangin perasaanku ke kamu.
Karena aku tahu Allah ngga akan menjawab doa-doaku buat kamu dengan aku sebagai jawabannya :)
noun
\ˈsī-kəl\
a set of events or actions that happen again and again in the same order : a repeating series of events or actions (Merriam-Webster)
lucu bagaimana setahun belakangan ini semuanya kerasa seperti siklus. siklus dengan pola yang sama. semua selalu diawali perasaan kecewa dan marah. lalu ada jeda kita ngga komunikasi sama sekali. saat jeda itu terjadi sub-siklus dimana :
1. satu minggu dua minggu pertama aku bisa hidup tanpa kamu on daily basis
2. lalu aku masuk fase kangen. mulai ngerasa ada yang hilang.
3. akhirnya re-think. mikirin ulang apa yang terjadi kemarin. dan berakhir memaafkan apa yang sudah bikin kecewa. memaafkan kamu.
dan aku ingin ada kamu lagi di keseharianku
lalu pada akhirnya kamu muncul lagi. dan semuanya kembali as if ga ada apa-apa sebelumnya.
udah 3 kali ya kayak gitu? dan aku selalu ngga bisa menahan diri buat ga respon ketika kamu dateng lagi. krn saking kangennya...
Tapi untuk kali ini, aku ngga yakin kamu bakal kembali lagi.
sebenernya aku malu. sama temenku, sama diriku sendiri. kenapa selama ini ngga bisa teges dan selalu lemah sama kangen. And above all: kenapa aku masih baper padahal sudah sekian bulan berlalu sejak kamu bilang dengan jelas kalo perasaanmu ke aku udah zero. udah ga ada.
tapi aku belum
Back times, I used to have hard crush on this particular guy, for two years. Padahal ngga ada komunikasi apapun, ngga ada jalan bareng, literally nothing. See? Dua tahun. Apalagi ke kamu yang banyak kenangannya.
Call me pathetic or what, mungkin memang kita kenal belum lama. Mungkin menurutmu ini semua ngga berarti apa-apa dan ngga ada apa apanya dibanding sama sejarahmu yang bertahun-tahun. Tapi dari sisi aku, dari sudut pandangku, kamu orang yang nggak bisa dilupakan begitu saja. Kamu banyak ngelakuin hal yang baru pertama kalinya aku alamin.
Kamu itu berkesan buatku.
That's why perasaanku ke kamu sulit hilang.
And that's why, rasanya aku ngga kuat lagi untuk selalu ada buat kamu. Aku ngga kuat kalau harus diruwet sama kamu tentang orang yang sama. Berulang-ulang...
Aku ngga kuat kalo harus nerima perlakuan kasarmu in the name of friends whatsoever. Mungkin emang kamu udah nganggep aku temen bgt sampe sikapmu ke aku sama kayak ke temen2 cowokmu. Tapi just in case kamu lupa, aku ini tetep perempuan. Dan,
Aku sayang sama kamu, banget.
Sebagai temen, aku sedih kalau kamu sedih. Aku seneng kalau kamu ngga galau lagi dan bisa happy. Aku seneng ngelihat kamu tersenyum. Dan aku marah ngelihat kamu diperlakukan ngga adil dan seenaknya. Semua yang aku rasain dan aku lakuin ke kamu tulus dari hatiku yang paling dalem. Aku ngga mengharap apa-apa lagi. I know I can't and i don't have any single chance anymore. Aku sadar diri kok
Aku ini ngga cantik, ngga pinter, dan ngga hits. Orang-orang ngga langsung pingin berteman sama aku pertama kali ketemu aku. Apa hal yang bisa aku berikan ke teman-temanku kalo ngga kebaikan? Aku, ngga pernah minta kamu melakukan hal yang sama. Aku ngga minta kamu baik-baikin aku.
Aku cuma minta satu : dihargain.
Tapi kenapa sulit untuk ikhlas ketika kamu dengan terang-terangan nunjukkin kalau kamu malu kelihatan berteman sama aku?
Sadar ngga kalau kamu ngga bisa bersikap biasa dan ngga bisa nganggap aku seperti temanmu yang lain?
Kalau memang kamu malu ya jangan ajak aku keluar hehe simpel toh. Daripada sampe keluar omongan "demi imageku" Wew, memang imagemu langsung jelek kalo ketahuan jalan sama aku? :)
Inget juga ngga ketika aku tanya kenapa kamu ngga mau temen2mu tahu kalau lagi keluar sama aku, dan jawabanmu karena fisikku? Katamu soalnya aku jelek dan item wkwkwk. I know that was one hella joke. Aku ketawa kok. Kalo orang lain mungkin ga keberatan, mungkin ga peduli. Tapi kamu bayangin ngga kalo kamu punya perasaan ke orang tapi kamu digituin? Sakit he rasanya :) banget...
Salah ngga kalau aku sampai mikir "aku udah rela kalau cuma bisa dengerin curhat dan unek-unekmu, bantuin kamu kalau lagi susah, ada disaat kamu butuh, walaupun aku bukan siapasiapamu. Walaupun aku cuma mentok jadi temen. Tapi apa kamu nganggap aku temen? Karena setahuku bukan gitu caranya memperlakukan teman...."
Ditambah lagi, kamu masih minta tolong aku ngelakuin hal yang ada hubungannya sama dia. Keinsecure-anmu bikin kamu bisa minta aku berkorban. Aku itu suka sama kamu. Tapi kamu nyuruh aku ngehapus hal-hal yang bisa buat aku bisa sedikit tersenyum -in this case chat kita-, karena kamu takut akan sesuatu yang sebenernya ga akan terjadi. Dan masih banyak hal-hal annoying lain yang kamu lakuin kayak ngomelin aku, marahin aku, bete ke aku dan itu semua ada hubungannya sama dia wkwk.
Jadi salah ngga kalau akhirnya aku emosi dan marah?
Tapi aku ngga bisa bilang penyebab aku emosi. Mungkin di pikiranmu cuma "luapowes arek iki" ya kan?
Padahal aku tahu kamu pernah ngalamin hal yang sama. Ngalamin ngga dianggep sama orang yang kamu sayang demi orang lain. Dan aku tahu kamu sakit, kecewa, dan marah. Karena kamu cerita semuanya ke aku.
Maka dari itu aku ngajak kamu ketemu. Aku mau ngomong seeemuanya wes literally semuanya. Dan kalaupun nanti setelah kamu denger unek-unek dan penjelasanku kamu gakmau temenan sama aku lagi, at least aku sudah lega kamu tahu. Aku bisa misah dengan tenang.
Tapi kamu gakmau wkwkw.
Jadi yasudah. Aku mutusin buat back-off. Ternyata aku ngga bisa tetep berperan sebagai "teman" padahal perasaanku ke kamu masih belum sepenuhnya hilang. Ternyata sakitnya masih unbearable. Memang lebih baik aku kurangin, supaya aku ngga kebanyakan marah2, ngomel gak jelas ke kamu, dan ngga lagi bikin drama chat puanjaang setiap kali aku marah hehehe.
.
.
Dulu, aku pernah keceplosan ngomong " masio kon jahat ambek aku gausah mbok kongkon yo kon tetep tak dungakno"
Iya aku berdoa sama Allah supaya kamu selalu sehat, cepet bahagia lagi, ngga galau lagi dan supaya kamu bisa menemukan orang yang bener-bener bisa bikin kamu happy. Orang yang bisa kamu banggain didepan temen-temenmu, yang bisa mengerti kamu luar dalam, yang bisa pengertian sama semua kebiasaanmu. Yang ngga akan nyakitin dan bikin kamu kecewa.
Dan satu doaku lagi ke Allah,
Semoga aku ngga galauin kamu lagi. Dan bisa ngilangin perasaanku ke kamu.
Karena aku tahu Allah ngga akan menjawab doa-doaku buat kamu dengan aku sebagai jawabannya :)
Langganan:
Postingan (Atom)